SYIAH JADI TRENDING TOPIC
SYIAH JADI TRENDING TOPIC
Muhsin Labib
Karena diframing sebagai ritual tertutup (padahal tidak) yang kebetulan dilakukan oleh kelompok minoritas yang kerap disesatkan disertai suara berbisik dramatis “Oh, my God” dan “Astaghfirullah” sebuah video dengan tayangan tak jelas spontan jadi viral dan trending topic. Huh!
Karena clickbait menjadi target utama, bukan pemberitaan fakta, beberapa media nasional ikut-ikutan mewartakan peringatan rutin tahunan di Bandung itu dengan bumbu post truth (opini stereotipe) tanpa memikirkan efek sosial yang menimpa pihak minoritas sebagai korbannya.
Andai pun dalam acara itu dilakukan aksi teatrikal Asyura yang dilukiskan sebagai “ritual tarian” (yang keburu dishare tanpa klarifikasi), tidak patut dihebohkan secara lebay. Puluhan tayangan tarian dengan gerakan tak senonoh dalam majelis zikir dan kasidah tak pernah dipersoalkan apalagi diangkat oleh media nasional.
Dari kejanggalan ini, patut diduga tujuan utama di balik hebohisasi acara tersebut adalah persekusi kelompok minoritas Syiah yang ditentang oleh anasir intoleran dan provokasi masyarakat sekitar terhadap mereka.
Yang perlu dipahami oleh setiap kelompok minoritas di negeri yang berasas Pancasila ini adalah bahwa setiap warga negara punya hak konstitusional yang setara, apapun agama, mazhab, etnis dan afiliasi politiknya.
Intoleransi yang menjangkiti sebagian orang bahkan sebagian oknum pejabat hanya bisa dilawan dengan wawasan kebangsaan pemahaman tentang Pancasila dan UUD serta kesadaran seputar konstitusi dan hukum. Intoleransi yang terlanjur dipahami sebagai bukti bela keyakinan tak efektif dihadapi dengan debat seputar isu perselisihan mazhab dan lomba dalil teks.