Siapakah Bangsa Yaman? (3-selesai)
Siapakah Bangsa Yaman? (3-selesai)
Husein Alkaff
Sebagaimana sifat atau watak dimiliki seseorang karena faktor genetik dan warisan dari leluhurnya, maka dia pun dapat mewariskannya pada anak dan keturunannya, tentu dengan kadar yang berbeda-beda. Demikian pula halnya, dengan sebuah bangsa. Mereka memiliki sifat dan watak karena warisan leluhur mereka. Sifat dan watak mereka juga dapat diwariskan pada generasi berikutnya.
Bangsa Yaman dewasa ini mewarisi nilai-nilai luhur dari leluhur merekai. Nilai-nilai lihur itu tidak lekang dan pudar dimakan zaman. Mereka juga akan mewariskan nilai-nilai luhur itu pada generasi yang akan datang hingga akhir zaman.
Sejarah masa lalu mereka dan keadaan mereka dewasa ini menunjukan jati diri mereka yang tidak berubah; setia, berempati dan memiliki harga diri yang tinggi, dan mereka di masa yang datang pun akan seperti itu. Bangsa Yaman adalah Bangsa; dulu, sekarang dan akan datang.
Ungkapan di atas tadi, insya Allah, tidak berlebihan karena kalau kita menengok riwayat-riawaya dari Nabi saw. dan Ahlul bait as., maka kita akan mendapatkan keterangan bahwa Bangsa Yaman termasuk kelompok yang akan membela Imam Mahdi as. pada akhir zaman. Berikut ini beberapa riwayat tentang keberadaan mereka pada akhir zaman;
- Dari Imam Jakfar Shadiq as., “ Sebelum munculnya al Qa’im (Imam Mahdi) ada lima tanda yang pasti; al Yamani, al Sufyani, teriakan yang keras, terbunuhnya pemilik jiwa yang bersih dan gempa di (al Majlisi, al Bihar j.52 hal. 204)
- Dari Imam Jakfar Shadiq as. juga, “ Tidak ada panji yang lebih benar dari panji Yamani, sebuah panji kebenaran yang mengajak (kalian) pada pemimpin kalian (Imam Mahdi). Jika al Yamani keluar, maka jual senjata diharamkan bagi manusia. Jika al Yamani keluar, maka bangkit lah ke arahnya karena panjinya panji kebenaran. Tidak boleh bagi seorang Muslim berkelit di hadapannya. Barangsiapa melakukan itu (berkelit), maka dia termasuk ahli neraka, karena dia mengajak pada kebenaran dan jalan yang lurus”. (Mu’jam Ahaadits Imam al Mahdi j. 3 hal. 254)
- Riwayat lain menyebutkan, “Dia akan keluar dari Yaman dari daerah yang disebut Kar’ah” (al Majlisi, al Bihar j. 52 hal. 380). Menurut sebuah keterangan Kar’ah terletak dekat Sha’dah Yaman Utara.
- Riwayat lain menyebutkan juga, “….Kemudian keluar seorang malik (mungkin; pemimpin) dari Shana’ namanya Husain atau Hasan. Dengan keluarnya akan hilang kecamuk berbagai musibah. Dia akan muncul dengan penuh keberkahan dan kesucian sehingga dengan cahanya kegelapan akan tersingkap dan kebenaran akan muncul setelah tersembunyi”. (Bisyarah al Islam hal. 187)
- Dari Imam Jakfar as., “…Keluarnya seseorang dari keturunan pamanku, Zaid, di Yaman”.(Sayyid Ibnu Thowus, Falah al Saail hal. 171)
- Dari Imam Jakfar as., “…Keluarnya al Yamani bersama bendera-bendera putih….”
Riwayat-riwayat di atas sengaja tidak dikutip secara utuh karena sebagian riwayat tentang al Yamani dijelaskan dalam rangkaian tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi as, sementara tulisan ini secara khusus membahas tentang Bangsa Yaman. Kemudian kami tidak mempunyai kapasitas untuk menilai apakah riwayat-riwayat ini shahih atau dhaif atau, bahkan mawdhu’ (palsu)?, sebagaimana kami juga tidak berani menentukan apa dan siapa yang dimaksud dengan al Yamani tersebut, lalu kaitannya dengan tokoh dan peristiwa yang terjadi di Yaman sekarang ini. Allah Yang Maha Tahu tentang apa yang akan terjadi dan siapa tokoh-tokoh yang akan membela Imam Mahdi as.
Terlepas dari semua itu, yang pasti kata “al Yamani” muncul dalam riwayat-riwayat itu, dan menurut kami riwayat-riwayat itu jauh dari kepentingan politik waktu itu karena riwayat-riwayat itu disampaikan pada saat Bangsa atau orang Yaman tidak terlibat dalam pertikaian dengan para penguasa. Namun, “tiba-tiba” riwayat-riwayat itu menyebutkannya. Jadi riwayat itu murni nubuwat semata yang terlepas dari konteks waktu saat itu.
Ala kulli hal, sejarah Bangsa Yaman dan kondisi mereka saat ini memberikan secercah kebenaran riwayat-riwayat tentang al Yamani itu, yakni bahwa mereka adalah orang-orang yang kelak akan membela Imam Mahdi. Meski kata “al Yamani” menunjukan person, namun person al Yamani ini tidak mungkin muncul sendirian tanpa ada yang mengikutinya. Ketika dia tampil sebagai pembela Imam al Mahdi as. bisa dipastikan dia mempunyai pengikut yang satu bangsa dengannya.
Kesimpulan.
Orang-orang yang membela Nabi Muhammad saw. di Medinah, dan orang-orang yang berempati terhadap penderitaan Umat Islam seperti rakyat Palestian dan memiliki harga diri yang tinggi serta orang-orang yang kelak akan membela Imam al Mahdi as. adalah mereka mereka juga. Maha Benar Allah swt. dengan firmanNya, “Sebagai keturunan sebagian dari sebagiab yang lain, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” ( Ali Imran 34), dan tidak salah pula pepatah Arab yang berbunyi, “ هؤلاء الاشبال من ذلك الاسد” (Mereka adalah anak-anak singa yang berasal dari singa itu).
Untuk kita yang bukan dari Bangsa Yaman tidak perlu berkecil hati, dukungan dan doa kita untuk mereka yang tengah berjuang saat ini dan kelak akan menjadi para pembela al Mahdi as. merupakan kebaikan yang sangat berarti dan sebuah sumbangsih kita untuk mereka di lapanga.