Lailatul Qadr dalam Pandangan Rahbar

 

Syiahindonesia.id – Kita telah berkeyakinan bahwa manusia, untuk mencapai kesempurnaan dan ketinggian kemanusiaan, hanya bisa diraih di bawah naungan dan hubungan kedekatan kita dengan Allah Swt. Bulan Ramadhan adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Allah Swt telah berfirman, “Lailatul Qadri Khairun min Alfi Syahr, Malam qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Qs. Al-Qadr: 3). Rasulullah Saw juga bersabda bahwa, Bulan Ramadhan ini dianggap sebagai bulan perjamuan-Nya. Apakah mungkin, manusia yang telah duduk di suatu perjamuan, kemudian ia keluar dari tempat itu, sedangkan ia tidak mendapatkan sesuatu dari perjamuan itu?

Kecuali mereka yang tidak memasuki perjamuan yang syarat dan penuh dengan ampunan dan keridhaan Ilahi. Iya, mereka yang tidak memperoleh nikmat ini sungguh tidak memperoleh nikmat Ilahi itu secara hakiki. Ketidakpunyaan yang sesungguhnya adalah bagi sseorang yang tidak mampu memperolah ampunan Ilahi.

Lailatul Qadr, Malam Wilayah

Lailatul Qadr adalah malam wilayah. Artinya di samping merupakan malam turunnya Al-Qur’an juga merupakan turunnya malaikat kepada Imam Zaman Ajf, malam Qur’an dan malam Ahlulbait As. Malam Qadr yang ada pada bulan mulia Ramadhan ini secara ekplisit telah termaktub dalam firman-Nya: “Lailatul Qadri Khairun min Alfi Syahr, Malam Qadar, lebih baik daripada seribu bulan”. (Qs. Al-Qadr: 3). Malam yang kemuliaannya lebih dari seribu bulan adalah sangat penting. Mengapa malam Qadr ini kemuliaannya ada pada satu malam? Karena berkah Ilahi pada malam ini sangat tidak terbatas: Tanazalul Malaikatu wa Ruhi fi ha bi idzni Rabihim min kulli Amr, Pada malam itu, para malaikat dan ruh (malaikat Jibril) turun dengan izin Tuhan mereka untuk menentukan segala urusan.(Qs. Al-Qadr:4). Malam ini adalah malam salam. “Salamun hiya hatta Mathla’il Fajr, malam itu (penuh) dengan kesejahteraan (salam) hingga terbit fajar.” (Qs. Al-Qadr: 5). Rahmat dan kemuliaan Tuhanlah yang telah turun kepada para hamba-Nya. Sebuah malam yang merupakan malam Al-Qur’an dan malam Itrat. Oleh karena itu, surah al-Qadr juga merupakan surah Wilayah. Lailatul Qadar adalah malam yang sangat berharga. Malam-malam dan hari-hari yang dipunyainya merupakan malam-malam dan hari-hari yang mempunyai nilai sangat tinggi. Keberadaan dan kedudukan malam-malam Lailatul Qadar terhadap malam-malam lain di bulan suci Ramadhan ini, sangat berharga dan sangat mulia. Dan kedudukan malam-malam pada bulan Ramadhan terhadap malam-malam lain selain pada malam-malam bukan Ramadhan juga sangat tinggi dan mulia. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya. Hadirilah perjamuan Tuhan ini pada malam-malam dan hari-hari di bulan Ramadhan.

Pada malam-malam dan hari-hari di bulan Ramadhan sinarilah hati Anda dengan dzikir kepada Allah Swt sebanyak mungkin sehingga Anda akan mampu mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya malam Qadr. Malam yang kemuliaannya melebihi dari seribu bulan ibadah, “Lailatul Qadri Khairun min Alfi Syahr, Malam Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Qs. Al-Qadr: 3). Tanazalul Malaikatu wa Ruhi fi ha bi Idzni Rabihim min kuli Amr. “Pada malam itu, para malaikat dan ruh (malaikat Jibril) turun dengan izin Tuhan mereka untuk menentukan segala urusan.” (Qs. Al-Qadr: 4). Terangi hati kalian dengan cahaya dan penuhilah rumah-rumah kalian dengan cahaya ketakwaan dan kasih sayang-Nya.

Lailatul Qadr, Malam Penyembuhan berbagai Penyakit

Malam ini adalah malam penyembuhan segala penyakit: akhlak, maknawi, materi dan segala macam jenis penyakit sosial dan kemasyarakatan yang sayangnya sebagian kita, termasuk masyarakat muslim telah terserang dan terjangkiti penyakit bahaya ini. Obat dan terapi untuk menyembuhkan semua musibah ini bisa di dapatkan pada Lailatul Qadr, dengan syarat telah mempersiapkan diri kalian terlebih dahulu sebelum memasuki malam mulia ini.[3] “Salamun hiya hatta Mathla’il Fajr, malam itu (penuh) dengan kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Qs. Al-Qadr: 5).

Sekarang ini, Allah Swt telah memberi ijin kepada kalian supaya kalian mengeluhkan kesusahan kalian, merendah di hadapan-Nya,dan menangis pilu untuk menangisi dosa-dosa yang telah dilakukan. Maka, ulurkan tangan-tangan kalian ke hadapan-Nya, tampakkan kasih sayangmu! Tumpahkan air mata kalian. Pahamilah kesempatan emas ini dan pergunakan sebaik-baik mungkin yang merupakan kesempatan bagi hidup dan kehidupan . Malam ini adalah malam yang merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk kembali kepada haribaan dan naungan-Nya yang Maha Tinggi. Dan bulan Ramadhan ini, khususnya pada malam Qadr, merupakan kesempatan yang paling baik selama satu tahun yang telah kita jalani. Ya, malam yang ada di antara tiga malam-malam ini, yaitu malam ke Sembilan belas, malam ke dua puluh satu, dan malam ke dua puluh tiga pada bulan yang penuh diberkati Ramadhan.

Berdasarkan riwayat yang telah dinukil oleh Muhadits Qummi, mereka telah bertanya bahwa, malam-malam mana dari ketiga malam ini (ataukah ke dua malam ini yaitu malam yang ke dua puluh satu dan malam yang ke dua puluh tiga) yang termasuk malam Qadr? Dalam memberikan jawaban, beliau mengatakan, alangkah gampangnya bagi manusia kalau hanya memperhatikan dua malam (atau tiga malam) saja. Apa pentingnya bagi kalian kalau terjadi kemungkinan bahwa Lailtatul Qadr itu terjadi hanya antara tiga malam itu. Memangnya tiga malam itu, sebanyak apa? Bagi mereka yang telah menganggap malam Qadr semenjak permulaan hingga penghabisan bulan Ramadhan dan telah melakukan amalan-amalan pada malam Qadr”.

Satu kalimat pendek akan saya sampaikan tentang pentingnya malam Qadr, di samping kalimat Qur’ani, “Lailatul Qadri Khairun min Alfi Syahr, Malam Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Qs. Al-Qadr: 3), kita telah pahami bahwa menurut analisa dan kalender Ilahi, satu malam sebanding dan senilai dengan seribu bulan. Dari doa-doa yang kita lantunkan pada hari-hari ini kita dapat petik pelajaran bahwa bulan Ramadhan memiliki empat sifat khusus yang tidak dipunyai oleh bulan selain Ramadhan. Yang pertama adalah keistimewaan dan keunggulan serta keteraturan yang ada pada hari-hari dan malam-malam pada bulan penuh berkat ini, yang lainnya, kewajiban menjalankan ibadah puasa pada bulan ini, di mana Allah Swt tidak mewajibkan puasa bagi hamba-hamba-Nya pada bulan lain, ketiga, turunnya Al-Qur’an pada bulan ini dan yang terakhir adalah adanya malam Qadr pada bulan ini. Pada munajat-munajat harian ini kita ketahui bahwa malam Qadr adalah malam turunnya Al-Qur’an dan ditunjukkan pula pentingnya bulan Ramadhan. Oleh karena itu, resapi dan pahamilah betul-betul pentingnya malam Qadr ini. Hargailah pergeseran detik-detik jam pada malam Qadr, dan lakukanlah sesuatu yang menyebabkan kalam Tuhan menjadikan negara yang kita cintai ini dan masyarakat kita menjadi negara dan masyarkat yang sudah seyogianya menjadi karakter bagi seorang mukmin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *