Imam Ja’far dan Khawarij
Imam Ja’far dan Seorang Khawarij
Suatu hari Imam didatangi seorang Khawarij yg tidak meyakini Imamahnya dan seorang nashibi pembenci Rasulullah (S.A.W) dan Ahlulbait (SA).
Imam bertanya kepadanya : “Apakah kebenaran itu satu atau lebih dari satu?
Khawarij : Satu..
Apa yg memimpin organ Tubuhmu dan menentukan kebenaran setiap pengambilan keputusanmu.
Khawarij :” Akal.
Imam : “Bagaimana memutuskan satu kebenaran diantara dua akal manusia yg berbeda ?
Khawarij : Terdiam …aku tidak tahu…
Imam : “Bagaimana ΛLLΛH yg tidak lupa menaruh Imam Akal dalam organ tubuhmu bisa lalai memilih seorang Imam pemutus dua kelompok akal yg berbeda.
Sehingga kelak engkau bisa berkata beralasan kpd ΛLLΛH bahwa dia tidak pernah mengirim seorang Imam UtusanNya ,dan tidak layak ΛLLΛH menghukumi kesalahannya.
Imam kembali bertanya apakah kau mengetahui seluruh kitab2 terdahulu dan bisa memberikan penjelasan kpd semua manusia dengan kitab suci agamanya masing2 yg pernah diturunkan ΛLLΛH di bumi, agar mrk mendapat penjelasan pasti petunjuk Islam yg diwajibkan ΛLLΛH sebagai agama terakhir ini.”
Khawarij : Tidak …
Imam : Kami Ahlul Bait yg dalam Al-Quran memiliki seluruh Ilmu Kitab. Kemudian Imam Membacakan ayat :
قل كفى بالله شهيدا بيني و بينكم و من عنده علم الكتاب
Katakanlah : Cukuplah ΛLLΛH menjadi saksi antaraku dengan kamu, dan juga disaksikan oleh orang yang mempunyai ilmu Kitab.”
Kamilah para Imam2 Ahlul Bait dan Ithrah nya pemilik yg memahami seluruh Ilmu kitab, sedangkan Nabi2 Bani Israel hanya diberikan
sebagian ilmu kitab.
- Khawarij : Kami sekarang mengakui wilayah Imamahmu wahai Imam..